Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Saturday 26 March 2016

                     Sekilas tentang Cara kerja LDR (Sensor Cahaya)

Gambar LDR - Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk Lampu Otomatis
Gambar LDR ukuran besar
Light Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor yang nilai resistansinya berubah seiring perubahan initensitas cahaya yang mengenainya. Dalam kondisi gelap, resistansi LDR sekitar 10MΩ, tapi dalam kondisi terang resistansi LDR menurun hingga 1KΩ atau bahkan lebih kecil lagi.
LDR terbuat dari sebuah cakram semikonduktor seperti kadmium sulfida dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit, bahan dari cakram LDR tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit maka LDR akan memiliki resistansi yang besar.
Sedangkan pada saat kondisi terang, maka intensitas yang mengenai LDR banyak. Maka energi cahaya yang diserap akan membuat elektron bergerak cepat sehingga lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Dengan banyaknya elektron bebas, maka muatan listrik lebih mudah untuk dialirkan. Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR banyak maka LDR akan memiliki resistansi yang kecil dan menjadi konduktor yang baik.

Hambatan Rangkaian Sensor Cahaya LDR untuk Lampu Otomatis gelap
Resistansi LDR pada kondisi terang (1.85 K ohm)

Resistansi LDR pada kondisi agak gelap (24.9 K ohm)
Gambar di atas adalah resistansi pada LDR dalam kondisi terang dan kondisi gelap. Dalam kondisi terang, resistansi masih kisaran 1K ohm, dan ketika cahaya sedikit terhalangi sehingga agak gelap, maka resistansi meningkat hingga puluhan kilo ohm. Karakteristik inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan lampu.

      Skema Rangkaian Saklar Cahaya Otomatis




    Sensor Cahaya Sederhana




    Rangkaian sensor cahaya | Sensor cahaya dengan LDR 
    LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen elektronika yang dapat
berubah resistansinya ketika mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang diterimanya
sehingga LDR dapat juga dikatakana sebagai sensor cahaya, karakteristik dari LDR ini ialah
LDR akan berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan cahaya yang
dideteksinya.
Dengan karakteristik seperti itu, dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan dalam
merancang suatu sensor sederhana, dapat dibaca perhitungannya di artikel saya sebelumnya
Prinsip Dasar Rangkaian Sensor, Rangkaian Sensor dengan Pembagi Tegangan. kita dapat
merancang dan membuat rangkaian pendeteksi cahaya seperti pada bahasan sebelumnya telah
dibahas rangkaian sensor suhu dengan thermistor.
Berikut rangkaian sensor cahaya
Rangkaian sensor cahaya | Sensor suhu dengan LDR
Komponen yang digunakan pada rangkaian sensor cahaya diatas
Baterry
LDR
Variabel reesistor
Transistor NPN 2N2222
Relay
Led 2 Buah
Penjelasan rangkaian sensor cahaya
Ketika LDR mendeteksi kenaikan suhu maka resistansi LDR akan mengecil dan ketika
resistansi LDR lebih kecil dari resistansi variabel resistor sebagai pembagi tegangannya maka
akan ada arus yang mengalir ke basis transistor, ketika itu juga relay akan aktif dan led merah
[ sebagai indikator adanya cahaya] sebaliknya jika cahaya yang dideteksi LDR kecil maka
resistansi pada LDR akan menjadi besar, dan ketika resistansi LDR lebih besar dari pembagi
tegangannya dalam rangkaian kali ini variabel resistor maka tidak akan ada arus yang
mengalir ke basis transistor, relay tidak aktif dan led hijau [ sebagai indikator tidak adanya
cahaya ].
Rangkaian sensor cahaya | Ketika LDR tidak mendeteksi cahaya
Rangkaian sensor cahaya | Ketika LDR mendeteksi cahaya
Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah suatu alat yang dapat menangkap cahaya dengan mempergunakan LDR
(Light Dependent Resistor). LDR adalah jenis resistor yang nilai hambatanya dapat berubah,
tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaanya. Jika cahaya yang mengenai
permukaan atau penampang LDR semakin banyak atau besar, maka nilai hambatan dalam
LDR akan semakin kecil dan sebaliknya, jika cahaya yang mengenai permukaan LDR
semakin kecil, maka hambatan dalam LDR semakin besar. Berikut lambang dari LDR:
Lambang LDR (Light Dependent Resistor)
Rangkaian ini sangat sederhana dengan mempergunakan transistor sebagai switch. Dalam
rangkaian ini mempergunakan transistor BC 547, karena transistor ini termasuk jenis
transistor NPN dan tergolong mudah didapatkan dipasaran. Sumber tegangan yang dipakai
dalam rangkaian ini didapatkan dari tegangan DC dengan sumber batterai 9 volt. Komponen-
komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian ini adalah:
- Resistor 330 ohm dan 10k ohm
- Transistor BC 547
- Led
- Batterai 9 volt
- switch atau saklar
- LDR (Light Dependent Resisitor)
Untuk memperjelas posisi komponen-komponen, Berikut gambar skemanya :

Gambar Skema Rangkaian Sensor Cahaya
Resistor yang mempunyai nilai 10K ohm, dapat ditambah atau ditinggikan nilainya dengan
tujuan agar LDR lebih sensitif menerima cahaya. Karena arus yang melewati resistor akan
terhambat lebih besar, sehingga arus yang melewatinya semakin kecil dan arus dari sumber
akan masuk ke Basis dan Transistor dalam keadaan ON.
Analisa
Arus yang keluar dari batterai akan dibagi ke jalur yang menuju ke LED dan Menuju ke
LDR. Jika LDR menerima atau terkena cahaya yang sedikit sekali, menurut penjelasan diatas
tadi, sehingga hambatan yang terdapat pada LDR akan besar. Hal ini mengakibatkan arus
yang masuk ke kaki basis transistor kecil. Maka, hal ini akan menjadikan transistor dalam
kondisi cut off, sehingga arus dari kolektor tidak dapat dialirkan menuju emitor. Kondisi ini
mengakibatkan LED tidak menyala.
Jika cahaya yang mengenai LDR besar, maka hambatan yang terdapat pada LDR sendiri akan
semakin kecil. Sehingga LDR lebih dapat mengalirkan arus yang menuju ke basis transistor.
Mengalirnya arus ke basis mengakibatkan transistor dalam kondisi ON, sehingga Arus yang
terdapat pada kaki kolektor dapat menuju ke emitor. Dan akhirnya LED dapat menyala
Gambar skema diatas dibuat pada software simulator Proteus. Pada simulasinya, rangkaian
diatas dapat dikatakan berhasil sesuai dengan teori yang kami dapat di bangku perkuliahan.
Namun, dalam praktek nyata, kami menemukan beberapa permasalahan yang sangat berarti
bagi kami. Karena dalam praktek, kami menggunakan rangkaian dan komponen sama
terutama dalam penggunaan Transistor. Transistor yang kami pakai masih BC 547 yang
bertipe NPN. Dalam praktek yang pertama sama persis dengan hasil simulasi pada proteus.
Sedangkan simulasi kedua, hasilnya berbeda dan berkebalikan dengan hasil yang ada pada
proteus. Hasil praktek yang kedua seolah-olah menggunakan transistor PNP. Jadi untuk hasil
yang kedua ketika cahaya yang mengenai permukaan LDR semakin banyak, LED semakin
redup dan akhirnya mati.
Sampai saat ini kami belum menemukan kesalahan atau penyebab yang membuat dri kedua
percobaan tersebut berbeda. Kedua alat ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan
dosen kami pada tugas pembuatan alat ukur. Yang kami ukur adalah tegangan yang terdapat pada LED.

Sumber : http://www.elangsakti.com/2015/06/rangkaian-sensor-cahaya-ldr-lampu-otomatis.html                  danhttp://dokumen.tips/documents/rangkaian-sensor-cahaya.html